Astrotalk 2: Tata Surya - Materi




Pada hari Sabtu 8 Oktober 2016 lalu, dalam rangka spesial InOMN (International Observe the Moon Night) dan juga WSW 2016 (World Space Week), Earth Space Universe mengadakan sebuah diskusi astronomi online, Astrotalk 2, yang bertemakan "Tata Surya" dengan mengundang pembicara dari HAAJ (Himpunan Astronomi Amatir Jakarta), Saudara Muhammad Reyhan Respati yang juga merupakan Absolute Winner Gold Medalist OSN Astronomi Tahun 2015.

Berikut ini adalah rangkuman materi yang telah disampaikan oleh Muhammad Reyhan Respati pada Astrotalk 2 kemarin:

(Narasumber)

Tata surya terdiri atas bintang induk, yang disebut Matahari, delapan planet, beberapa planet kerdil, lusinan bulan atau satelit, jutaan asteroid dan Obyek Trans-Neptunus (TNO), dan triliunan komet dan meteoroid.

Pada tahun 2006, International Astronomical Union mendefinisikan tiga kategori obyek - obyek tata surya:
1. Planet adalah benda langit yang:
    a. mengorbit Matahari
    b. memiliki cukup massa untuk menjadi bentuk pejal yang setimbang (mendekati bola)
    c. telah membersihkan orbitnya dari gangguan benda lain

2. Planet kerdil atau planetoid adalah benda langit yang:
    a. mengorbit Matahari
    b. memiliki cukup massa untuk menjadi bentuk pejal yang setimbang (mendekati bola)
    c. belum membersihkan orbitnya dari gangguan benda lain
    d. bukan satelit

3. Obyek selain yang tersebut di atas tetapi juga mengorbit Matahari disebut sebagai Benda Kecil Tata Surya (BKTS). Termasuk ke dalamnya adalah asteroid, TNO, komet, dan benda - benda kecil lainnya.

Satelit adalah benda yang mengorbit benda pusat sehingga pusat massa mereka berada di dalam benda pusat. Jika tidak demikian, maka sistem itu disebut sistem planet ganda.

Contohnya, pusat massa sistem Bumi-Bulan berada di dalam Bumi sehingga Bulan merupakan satelit Bumi. Lain halnya dengan Pluto-Charon. Pusat massa mereka berada di luar Pluto, sehingga mereka merupakan sistem planet ganda.

Urutan planet berdasarkan jarak reratanya dari Matahari: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Lima planet mulai dari Merkurius sampai Saturnus dapat dilihat dengan mata telanjang dari Bumi. Sementara Uranus dan Neptunus hanya bisa dilihat menggunakan binokular dan teleskop.

Besaran jarak dalam tata surya umumnya dinyatakan dalam Satuan Astronomi (SA atau au). 1 SA adalah jarak rerata Bumi dari Matahari, sekitar 1,496 juta km.

Tata surya tidak memiliki batasan luar yang jelas. Tetapi ada pendapat yang menyatakan bahwa Awan Oort (berjarak sekitar 100 ribu AU dari Matahari) merupakan batas luar tata surya. Orbit - orbit planet berbentuk elips dengan Matahari berada di salah satu titik fokusnya (Hukum I Kepler).

Dari fisiknya, planet dapat dibagi menjadi dua jenis, terestrial dan raksasa.
1. Planet terestrial adalah planet - planet yang menyerupai Bumi, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
2. Planet raksasa adal planet - planet yang memiliki ukuran yang besar, yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Planet terestrial memiliki diameter dari 5000 sampai 12000 km dan memiliki densitas yang tinggi (4000-5000 kg/m³).

Planet raksasa memiliki densitas yang rendah (1000-2000 kg/m³) tetapi memiliki diameter sekitar 10 kali diameter planet terestrial.

Berdasarkan posisinya relatif terhadap Bumi, planet dibagi menjadi dua jenis:
1. Planet dalam, yaitu Merkurius dan Venus
2. Planet luar, yaitu Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Tata surya memiliki beberapa fitur unik, antara lain:
A. Orbit planet.hampir sebidang dan sejajar dengan ekuator Matahari
B. Orbit planet berbentuk hampir lingkaran (elips dengan eksentrisitas kecil sekali)
C. Planet mengorbit Matahari secara berlawanan arah jarum jam, yang juga searah dengan rotasi Matahari
D. Planet juga berotasi secara berlawanan arah jarum jam (kecuali Venus dan Uranus)
E. Jarak rerata planet dari Matahari mengikuti hukum Titius-Bode:
     a = 0,4 + 0,3 x 2^n
     n = -takhingga, 0, 1, 2, ...
F. Planet memiliki 98% momentum sudut.tata surya, tetapi hanya 0,15% massa tata surya
G. Planet terestrial dan planet raksasa menunjukkan perbedaan fisis dan kimiawi

Orbit - orbit planet hampir semuanya sebidang dan semua planet berevolusi pada arah yang sama.

Ada beberapa teori pembentukan tata surya, yang paling terkenal adalah teori nebula dan teori katastrofi.

1. Teori nebula menyatakan bahwa tata surya terbentuk dari nebula besar yang berotasi. Teori ini diajukan oleh Immanuel Kant dan Pierre Laplace.

2. Teori katastrofi menyatakan bahwa planet - planet terbentuk dari material surya yang "terlempar" akibat pengaruh komet besar atau bintang lain yang lewat. Teori diajukan oleh de Buffon dan Jeans.

Ada beberapa teori lain, seperti teori planetesimal yang menyatakan bahwa planet terbentuk dari obyek - obyek kecil, yang disebut planetesimal, yang bersatu akibat gravitasi.

Tata surya memang merupakan sistem yang terdekat dari kita. Tetapi masih banyak misteri tata surya yang belum terungkap. Anda tentu ingat dengan misteri Planet Kesembilan kan? Itu merupakan salah satunya.


Narasumber: Muhammad Reyhan Respati
Notulen: Maulana Muammar Afifi
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :